Aku Ingin Mencintaimu dengan Tidak Sederhana



     

Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana.
Bangun di sepertiga malam, menyalakan lampu, untuk kemudian membangunkanmu jika masih terlelap. Atau sebaliknya, kamu yang bangunkanku dengan cubitan centilmu. Dan, kita akan shalat qiyam bersama-sama.
Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Kita akan sering berkunjung ke panti anak yatim. Kita berbagi bersama dengan mereka. Mungkin, kamu akan menjadi kuda-kudaan, bocah-bocah itu bisa menumpang ceria di pundakmu. Dan aku, sibuk mendongeng di depan mereka.
Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Kita memasak bersama. Mungkin, kita akan saling lempar tepung dengan terbahak. Atau jika aku berani, kita bisa adu masak.  Siapa yang masakannya tidak enak, harus cuci piringnya. Berani? Hehe....
Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Di sore hari, aku memilih menyelesaikan pekerjaanku, menon-aktifkan HP,   atau menyimpan buku yang sedang kubaca. Aku akan fokus mendengar curahan hatimu. Yaahh kita akan ngobrol bersama. Tentang awal kita jumpa, atau tentang masa depan. Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Pagi-pagi kita bisa beresin rumah bersama. Mungkin aku yang nyapu dan kamu yang ngepel. Atau kita bisa nyapu dan ngepel bersama-sama.
Kamu menikahiku sebagai istri, bukan pembantu. Iya, kan?
Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Menuntun atau membimbingku agar langkah kita senantiasa berada di jalan Allah. Tentu saja, dengan didikan cinta dan kasih sayang. Pun kamu, ingatkan jika aku salah ya. Tapi jangan membentak apalagi marah-marah.  Cukup pijit hidungku aja.  Atau boleh kok peluk aku. Hehe.
Jika kita menikah, aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana. Ya, setidak-sederhana tulisan ini, barangkali. Yang memang terksesan hayalan. Tapi seorang bijak pernah berkata, "Luangkan waktu untuk berhayal, sebab hayalan berteman akrab dengan harapan. Dan harapan, selalu bersahabat dengan kenyataan.
Kepada seseorang itu, bagaimana, bolehkah aku mencintaimu dengan tidak sederhana?
Untukmu, Khoirul Vahmil😊

Komentar

  1. aku juga aku ingin mencintaimu dengan tidak sederhana sayaaang... terima kasih untuk semua nya, aku sayaaang kamu...

    dan tetep laah mencintai ku dengan tidak sederhana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eii ternyata dikomen sama kamu ya sayaang. Heheh aku ndaa tau yaank. Ndaa ada pemberitahuannya yaank. Aku juga sayaang kamu yaank. Sayaang bangeeet yaank...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehilangan Dompet dan Pelajarannya

Unpam Murah tapi Berkualitas

Mahasiswa Terdiam seperti Patung dan Mahasiswa Tertidur